FINAL LIGA CHAMPIONS

Turki Lockdown, Inggris Lobi UEFA untuk Pindahkan Arena Final

Olahraga | Minggu, 09 Mei 2021 - 05:05 WIB

Turki Lockdown, Inggris Lobi UEFA untuk Pindahkan Arena Final
Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, tempat final Liga Champions 2021. (REUTERS/DAILY MAIL)

LONDON (RIAUPOS.CO) – Federasi Sepakbola Inggris (FA) sedang mencoba melobi Badan Sepakbola Eropa (UEFA) untuk mau menggeser lokasi final Liga Champions 2020-2021 dari Turki ke Inggris. 

Mereka beralasan peningkatan kasus Covid-19 di Turki bisa menjadi pertimbangan UEFA memindahkan venue partai puncak komeptisi tertinggi di Eropa tersebut.


Final Liga Champions akan berlangsung di Stadion Olimpiade Ataturk, Istanbul, pada 29 Mei nanti. Dua tim asal Inggris, Manchester City dan Chelsea, akan saling menjatuhkan demi meraih trofi.

UEFA sendiri berencana laga final bisa dihadiri oleh suporter kedua tim dengan jumlah 8 ribu tiket. Namun, semua bisa terganjal karena pemerintah Inggris menetapkan Turki sebagai negara zona merah dan membuat kebijakan larangan bepergian ke Turki.

Mengutip laporan Reuters, Jumat (7/5/2021) dalam beberapa pekan terakhir kasus harian Covid-19 di Turki meningkat. Hal itu membuat pemerintah setempat memberlakukan lockdown nasional hingga 17 Mei.

Atas dasar itu, pemerintah Inggris akan melakukan karantina selama 10 hari kepada siapa saja yang kembali dari Turki.

“Negara-negara merah adalah negara-negara yang tidak boleh dikunjungi kecuali dalam keadaan yang paling ekstrim, di mana pengujian berulang dan isolasi di hotel-hotel yang telah ditunjuk oleh pemerintah,” kata Menteri Perhubungan Inggris, Grant Sahapps, seperti dilansir TalkSPORT, Sabtu (8/5/2021).

“Penduduk non-Inggris yang telah berada di negara merah dalam 10 hari terakhir akan dilarang memasuki Inggris,” tambah Shapps. 

Shapps menambahkan suporter tidak boleh bepergian ke negara yang telah dilabeli merah, termasuk Turki. Ia mengonfirmasi bahwa FA telah mendekati UEFA untuk merubah lokasi final ke Inggris.

“Saya khawatir kami harus memasukkan Turki ke dalam daftar merah. Ini akan memiliki sejumlah konsekuensi. Pertama-tama, itu berarti mengenai Liga Champions, para penggemar tidak boleh melakukan perjalanan ke Turki,” ujarnya.

“FA sedang berdiskusi dengan UEFA tentang ini. Kami sangat terbuka untuk menjadi tuan rumah final tetapi pada akhirnya keputusan ada pada UEFA.”

"Kami sangat terbuka untuk itu tetapi pada akhirnya keputusan dibuat UEFA, tetapi mengingat ada dua klub Inggris di final, kami menantikan apa yang mereka katakan," tambahnya.

Namun, UEFA telah menegaskan awal pekan ini bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk mengubah lokasi final.

“Final Liga Champions UEFA akan berlangsung di Istanbul pada 29 Mei dengan jumlah penonton yang terbatas dan kami yakin akan lokcdown sementara pada 17 Mei tidak akan diperpanjang dan tidak akan berdampak pada pertandingan,” demikian pernyataan UEFA.

“UEFA terus bekerja sama dengan Federasi Sepakbola Turki dan otoritas lokal dan nasional untuk menggelar pertandingan dengan aman,” lanjut pernyataan tersebut.

Sumber: TalkSPORT/News/Daily Mail
Editor: Hary B Koriun









Tuliskan Komentar anda dari account Facebook